28.8 C
Mojokerto
BerandaKABAR JATIMHeboh....Jualan Sayur Dalam Gedung DPRD Sumenep

Heboh….Jualan Sayur Dalam Gedung DPRD Sumenep

Sumenep, penarakyatnews – Masyarakat berjualan sayur di Gedung DPRD Sumenep Madura sebagai wujud protes pasar tradisional yang tidak dikelola. (Foto: Mahdi Alhabib).
Sumenep – Aksi protes dari masyarakat sumenep terhadap kondisi pasar tradisional yang dinilai kumuh, masyarakat dengan cara berjualan sayuran di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, Kamis (8/2/2018).

Dalam aksinya mereka para masyarakat membawa beberapa sayuran berupa kangkung, bayam, jagung dan pisang dengan membuka lapak didalam Gedung DPRD Sumenep.seperti berjualan di pasar.

Menurut Zainuri salah satu penjual Sayur tersebut mengatakan, pasar tradisional yang menjadi janjung perekonomian masyarakat sumenep jauh dari perhatian pemerintah daerah, baik dari eksekutif maupun legislatif.

Dia mengaku aksi ini sebagai bentuk protes kepada pemerintah daerah karena pasar tradisioanal yang ada di Kabupaten Sumenepminim fasilitas, aksi ini mewakili pedang yang ada dipasar tradisional.

Masyarakat berjualan sayur di Gedung DPRD Sumenep Madura sebagai wujud protes pasar tradisional yang tidak dikelola.

“coba lihat pasar pasar tradisional yang ada di Kecamatan kondisinya sangat memperihatinkan. Kondisiny semraut, saat hujan becek, apalagi tidak tersedianya MCK,” bebernya.

Zainuri juga menambahkan, pasar Anom Sumenep, pasar terbesar masyarakat sumenep kondisinya becek, sampah berserakan di mana-mana dan bahu menyengat, sehingga sering dikeluhkan pengunjung dan pedagang.

“Maka dari itu saya berharap kepada pemerintah sumenep jangan tutup mata. Karena pasar tradisional jantung perekonomi masyarakat sumenep. Jika pasar tidak ditata dengan baik maka nanti para pembeli lebih tertarik belanja ke pasar modern,” katanya.

Sementara Anggota Komisi II DPRD Sumenep, Bambang Prayogi menyayangkan terhadap aksi yang dilakukan oleh masyarakat. Sebab menurutnya pihaknya tidak tahu tujuannya, Apalagi tidak ada pemberitahuan sebelumnya.

“Kita bingung, karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Jika tujuannya ingin menyampaikan aspirasi lebih baik langsung ke komisi II saja,” harapnya

Menurut politisi PDIP tersebut sebaiknya apa yang menjadi titik permasalahan disampaikan secara baik baik, aspirasi yang dibawa akan diidentifikasi pokok persoalannya, apa lagi menyangkut pasar tradisional.

“Tunjukkan pasar yang mana apa yang dikelola pemerintah, desa, atau swasta. Sehingga jelas akar permasalahannya,” terangnya. (erfan).

- Advertisement -
“fashion”

Sedang Hangat

Berita Menarik Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini