PRN MAGETAN – 25/9/2018 Desa Kleco Kec Bendo Kab Magetan yang terkenal dengan produksi batu bata,ternyata juga mempunyai potensi kesenian Ledhug sehingga bisa mewakili kecamatan Bendo dalam acara Festival Ledhug suro di alun alun Kab Magetan dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Magetan yang Ke 343.
Musik Ledhug berasal dari kata Lesung dan Bedug Lesung adalah alat tradisional yang berguna untuk menumbuk padi sehingga jadi beras. Bedug adalah alat musik tradisional yang biasa dibunyikan menjelang adzan untuk memanggil umat muslim untuk sholat. Disinilah letak keistimewaan musik Ledhug yang mempunyai arti filosofi bahwa manusia harus bisa menyeimbangkan antara urusan duniawi (yang digambarkan dengan lesung) dan urusan akhirat yang digambarkan dengan bedug, sehingga dalam hidup manusia harus bisa menyeimbangkan dan meselaraskan antara keduanya, agar manusia bisa selamat dunia dan akherat.
Dengan mengambil tema “Kleco Kuncoro“.menggambarkan tentang kehidupan masyarakat pedesaan diwilayah desa Kleco, Kecamatan Bendo dengan mengangkat budaya dan industri lokal desa Kleco. Garapan ledug ini menggambarkan suka cita kelompok masyarakat pedesaan dalam mengolah lahan pertanian, mereka bekerja, bersenda gurau dan saling tolong menolong.
Kebersamaan ini tercermin dalam satu kegiatan produksi batu bata dan ketika menyambut musim panen raya. Dengan semboyan desa Kleco “Guyub Rukun” semua warga Kleco selalu mengutamakan kepentingan bersama, rukun, kompak, saling menghormati dan menghargai dengan semboyan “Rukun Agawe Santoso”
Kepada Pena Rakyat News, Kepala Desa Kleco Wandoyo Purwanto menambahkan “Kegiatan ini juga mempunyai beberapa tujuan antara lain untuk ikut melestarikan budaya asli Magetan, juga sebagai sarana menggali potensi masyarakat desa yang dipimpinnya lewat seni budaya, karena jati diri suatu bangsa terletak di seni budayanya”
Dewan pengamat festifal ledhug terdiri dari para Dosen Etnomusikologi dari ISI Yogyakarta dan dosen musik STKW Surabaya. (Beni Setyawan)