28.2 C
Mojokerto
BerandaLAWAN KORUPSIMantan UPTD Kecamatan Dlanggu Dicokot Penipuan CPNS?

Mantan UPTD Kecamatan Dlanggu Dicokot Penipuan CPNS?

Mojokerto, PRN.id –Teramat  sial apa yang dialami oleh Bunari seorang pansiunan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dalam usianya 72 tahun dirinya harus menanggung beban pikiran dan beban mental terhadap anak bungsunya karena sudah mengeluarkan uang 60 juta ditambah sawah miliknya yang digarap bertahun-tahun dan tidak diberi hasil oleh Dj (inisial) perangkat desa wilayah Kecamatan Dlanggu.

Dengan mata berkaca Bunari  menuturkan kepada Pimpinan redaksi penarakyatnews.id  dikediamannya beberapa waktu yang lalu, bahwa dirinya merasa ditipu oleh Dj yang tidak lain adalah seorang terpandang dikampungnya.

Berawal dari niatan Bunari yang menginginkan anak bungsunya  untuk meniti karir sebagai PNS di lingkungan Pemkab Mojokerto pada kisaran tahun 2010 silam, keinginan itu disambut baik oleh Dj dan menurut keterangan Bunari dirinya ditawari oleh Dj bahwa bisa memasukkan anaknya menjadi PNS karena  memiliki teman pejabat UPTD Kecamatan Dlanggu saat itu Ktn (inisial), yang dapat dengan cepat mengurus proses menjadi PNS dengan anggaran Rp 60 juta.

Melihat latar belakang Dj  dan juga dapat dibilang orang terpandang,  Bunari beserta istri tercinta Sumarni Hemawati (almarhum)  mempercayai tawaran itu dan menyerahkan uang yang diminta Dj total sebesar Rp 60 juta secara bertahap dengan alasan untuk proses administrasi dan lain-lain serta sebidang tanah sawah untuk digarap oleh Dj dan tidak diberikan uang sewa kepada Bunari, dan semuanya tidak diberikan tanda terima.

Lebih lanjut Bunari dalam keterangannya, setiap bulan sampai berganti tahun terus menanyakan kejelasan terkait proses anaknya namun jawaban Dj terus mengambang sampai istri tercinta meninggal dunia tahun 2013 dan anak bungsu Bunari juga tetap tidak menjadi apa-apa, dan keputusan Bunari dan anak-anaknya untuk menarik kembali uang yang sudah diberikan kepada Dj.

”Uang dari Pak Bunari memang saya terima sebesar 60 juta secara bertahap, dan uang itu sudah saya berikan kepada Ktn yang saat itu menjabat sebagai UPT kecamatan Dlanggu, kalau Bunari meminta kembali ya saya mintakan kepada Ktn yang saat ini berdinas di kantor kecamatan Bangsa,” aku Dj dan istrinya saat ditemui dikediamannya, belum lama ini.

Sementara saat Ktn ditemui oleh kru media ini di depan balai desa Kedung Nguneng, Ktn hanya meminta kepada kru wartawan agar tidak memperpanjang persoalan ini dan akan diselesaikan dengan Dj.

”Wes tah mas gak usah diurus persoalan iki, wong gak onok tanda trimane, aku yo akeh kenal wartawan, nanti tak uruse dengan Dj,” pinta Ktn dengan gaya logat Jawa campur Bahasa Indonesia.

Begitu juga dengan Dj, karena takut nama baiknya tercoreng oleh pemberitaan media mengingat dirinya dan istri juga seorang PNS, Dj langsung memberikan sejumlah uang kepada Bunari dan menganggap urusan ini selesai.

Namun di kesempatan berbeda Bunari memberikan keterangan kepada penarakyatnews.id bahwa memang sudah diberi uang oleh Dj namun tidak sesuai dengan catatan hitungan miliknya, dan masalah sawah miliknya yang dikerjakan bertahun-tahun oleh Dj juga tidak ada perhitungannya.

Terkait kasus ini penarakyatnews.id akan terus mengawalnya hingga persoalan kelar. Ikuti terus pemberitaanya. (sh07)

- Advertisement -
“fashion”

Sedang Hangat

Berita Menarik Lainnya