36.3 C
Mojokerto
BerandaKABAR JATIMPERENCANAAN PROYEK PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO TIDAK PROFESIONAL

PERENCANAAN PROYEK PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO TIDAK PROFESIONAL

PRN MOJOKERTO | Dalam rangka mempercepat pembangunan di segala bidang yang dilakukan pemerintah kota Mojokerto pada tahun 2021 ini, kegiatan pembangunan banyak diprioritaskan untuk bidang kesehatan dan lingkungan atau drainase yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya banjir yang sering menimpa sebagian wilayah kota Mojokerto.

Dalam hal ini banyak saluran di lingkungan perkampungan di seluruh wilayah Kota Mojokerto dipasang u-ditch. Pemasangan u-ditch secara serentak di seluruh wilayah kota Mojokerto bahkan di seluruh wilayah Jatim, membuat banyak pabrikan produsen u-ditch jadi kewalahan dalam penyediaan barang, sehingga banyak kontraktor yang mengalami keterlambatan dalam mengawali kegiatan proyek drainase yang menjadi tanggung jawab mereka baik itu didapat secara lelang maupun penunjukan langsung.

Melihat berbagai macam trouble di lapangan yang menjadi kesulitan kontraktor dalam bekerja, ditunjang juga dengan pengawas yang tidak mau tahu kesulitan kontraktor dalam mengatur jadwal kerja karena ketergantungan bahan dari pabrik beton semakin membuat banyak kontraktor stres karena surat peringatan yang mereka terima.

Kegiatan proyek yang dilakukan dan direncanakan oleh pemerintah kota Mojokerto perlu juga dilakukan evaluasi dalam perencanaannya, karena banyak kegiatan proyek yang mengandung resiko dari alam di musim hujan dan keterbatasan waktu yang diberikan kepada kontraktor dalam mengejar waktu pelaksanaan bisa menjadi kesulitan dalam bekerja sesuai aturan yang berlaku baik mengenai kualitas maupun ketepatan waktu dalam penyelesaian.

Ada juga beberapa perencanaan kegiatan proyek yang tidak tepat mengingat waktu yang terbatas. Termasuk perencanaan kegiatan pengaspalan jalan lingkungan yang berbarengan dengan pemasangan u-ditch dan Box Culved di ruas jalan yang sama, ini otomatis akan membuat kontraktor masing-masing mengalami kesulitan dalam bekerja.

Dengan waktu yang terbatas pekerjaan saluran akan dikejar-kejar waktu supaya bisa memberi peluang pekerjaan aspal untuk segera mulai bekerja dan ini beresiko terhadap kontraktor pengaspalan dalam mengejar waktu pelaksanaan supaya bisa tepat waktu dan juga mengandung resiko rusaknya aspal karena amblesnya jalan pada masa pemeliharaan yang berhubungan dengan kepadatan urugan tanah di kegiatan drainase sebelumnya, seperti yang terjadi di Sinoman Gang 4 Kelurahan Miji Kecamatan Prajurit Kulon.

Ada juga perencanaan perubahan saluran air di kiri kanan jalan diganti dengan pemasangan u-ditch/box culved di tengah jalan ,dan ini berbarengan dengan pekerjaan pavingisasi di jalan yang sama seperti perencanaan di kedungkwali Gang 9.

Demikian juga perencanaan pekerjaan mega proyek yang dilaksanakan mulai dari pembangunan Puskesmas Gedongan, Alun-alun, Jalan Mojopahit dan Gedung DPRD kota Mojokerto yang rawan untuk diselesaikan di bulan Desember ini, dalam hal ini pemerintah tidak bisa “saklek” memberlakukan aturan mengenai keterlambatan waktu penyelesaian, harus ada kompromi tertentu antara kontraktor, konsultan pengawas dan pemerintah sebagai pemilik pekerjaan.

Karena kegiatan perencanaan yang dibuat kurang matang dalam pembuatannya, ini bisa merugikan banyak orang mulai kerugian masyarakat karena aktivitasnya terganggu karena proyek tidak cepat selesai, kontraktor beresiko dirugikan menghadapi telatnya penyelesaian, terutama kualitas pekerjaan yang tidak semua bisa maksimal karena gangguan cuaca dan pekerjaan yang kebut-kebutan. (Red).

- Advertisement -
“fashion”

Sedang Hangat

Berita Menarik Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini